Rabu, 06 Maret 2019

#SerialTaqarrubIlallah

Oleh : Laila Thamrin

Disarikan dari Kitab "Taqarrub Ilallah" karya Fauziy Sinuqruth.
InsyaAllah enam hari ke depan akan kita ulas bagian-bagian dari buku ini.

========================

Mukaddimah

Allah Swt berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah," kemudian mereka tetap istiqamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati." (QS. al-Ahqaf[46] : 13)

Istiqomah. Satu kata yang singkat, namun dalam maknanya. Secara umum istiqomah bermakna konsisten menjalankan kebaikan dan teguh dalam pendirian menjalankan apa yang diridhoi oleh Allah Swt.

Bagi seorang mukmin, menjaga keistiqomahan merupakan perjuangan. Apalagi di tengah terpaan pemikiran Barat yang kian menderas. Umat Islam diserang dari berbagai sisi. Dilabeling dengan berbagai cap menyudutkan, semisal teroris, fundamentalis, radikalis, ekstrimis, dan sebagainya. Lalu menegatifkan ungkapan-ungkapan yang berasal dari Islam sehingga terkesan sederhana atau bahkan buruk, padahal memiliki makna yang berseberangan dengan yang mereka gaungkan, seperti jihad, poligami, kafir, dsb. Sungguh, dalam kondisi seperti ini seorang mukmin wajib untuk tetap istiqomah dengan Dienullah, sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah dalam surah al-Ahqaf ayat 13 tersebut di atas.

Dan agar keteguhan kita berpegang pada tali agama Allah tetap kokoh, maka sangat penting kita untuk menguatkan pola pikir (aqliyah) dan pola sikap (nafsiyah) kita. Dan tentu saja Islam sebagai landasan pijakannya. Agar tetap terjaga kepribadian Islam (Syakhsiyah Islamiyah) di dalam diri kita sebagai seorang mukmin.

Karenanya, bertaqarrub ilallah merupakan salah satu upaya agar kekuatan Syakhsiyah Islamiyah kita tetap terjaga. Memperbaiki niat, membaca Alquran, memperbanyak amalan nafilah, mengelokkan akhlak, memperbanyak doa, dzikir dan istighfar, dan perkara-perkara lainnya. Maka jika kita telah dekat kepada Allah Swt, apapun yang kita minta selama tak menyalahi syariat-Nya, maka Allah akan mudah mengabulkannya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Allah Ta'ala berfirman : "Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. jika ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil." (HR. Bukhari).

Maka, apa lagi yang menghalangi kita untuk bersegera merapat kepada-Nya? Padahal fajar kemenangan semakin mendekat ke hadapan kita. Agar doa kita segera diijabah oleh-Nya. Dan kejayaan peradaban Islam segera kembali berada di genggaman umat Islam.
Allahu Akbar!

Batola, 05032019

#OPEy2019
#Part7
#Day2
#MenyalaBersamaRevowriter
#Gemesda
#Revowriter5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar