Kamis, 28 Maret 2019

#SerialTaqarrubIlallah04

Oleh : Laila Thamrin

Meraih Nilai Tertinggi

Saat bicara tentang nilai tertinggi, apa kira-kira yang terbayang oleh kita? Ranking kelas? Juara pertama? Murid teladan? Mahasiswa terbaik? Atau seseorang yang kuliah di universitas ternama di dunia?

Ya, semua tak keliru. Persepsi tentang nilai terbaik senantiasa dikaitkan dengan nilai akademis di institusi pendidikan. Mereka yang meraih nilai terbaik merupakan orang-orang terpilih karena kecerdasannya. Namun, penilaian terhadap akademis berada di tangan manusia. Lalu, bagaimanakah kira-kira seorang muslim bisa meraih nilai tertinggi di mata Allah?

Allah Swt berfirman :

قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

Katakanlah, "Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (QS. at-Taubah [9] : 24)

Ternyata, nilai tertinggi di mata Allah adalah menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih disukai daripada dunia dan segala isinya. Di sinilah seorang muslim dituntut untuk mengorbankan semua kepentingannya di dunia. Melepaskan ikatan-ikatan kelompok yang memilinnya di dunia. Kemudian, mengubahnya dengan memosisikan dakwah sebagai poros utama dalam kehidupannya. Inilah bukti keimanan seorang muslim. Tunduk dan patuh pada perintah Allah. Ikhlas menjalankan semua perintah-Nya.

Rasulullah Saw telah mengajarkan kepada kita skala prioritas pelaksanaan amal. Sebagaimana sabda beliau :
"Jika kalian berjual beli secara al-'ainah dan kalian mengambil ekor sapi serta kalian lebih rela dengan tanaman pertanian, sementara kalian meninggalkan jihad, maka Allah timpakan atas kalian kehinaan yang tidak Dia cabut sampai kalian kembali lepada agama kalian." (HR. Abu Dawud dan al-Baihaqi)

Begitulah Allah dan Rasul-Nya telah mengajarkan kepada kaum muslimin untuk memilah amal dengan cermat. Dan tak salah jika dakwah 'amar ma'ruf nahyi munkar, menjadi posisi teratas dalam prioritas amal.

Aktivitas dakwah telah diperintahkan Allah. Karena dengan berdakwah, Islam akan tersebar ke seluruh penjuru dunia. Tengoklah, bagaimana Salafus Saleh dulunya berjuang meninggikan kalimat Allah. Mereka benar-benar menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih utama dari kesenangan apapun juga di dunia ini.

Lihatlah Khalid bin Walid ra yang berkata, "Tidak ada satu malam pun di dalamnya diberikan kepadaku pengantin atau aku diberi kabar gembira dengan lahirnya anak laki-laki, yang lebih aku sukai dari satu malam yang dingin mencekam dalam satu ekspedisi dari para mujahidin untuk memerangi orang-orang musyrik esok harinya."

Begitu juga cerita Sa'ad bin Abi Waqash ra. Seorang yang dulunya kafir, lalu masuk Islam. Namun ibunya terus berupaya agar Sa'ad kembali pada agama asalnya. Ibunya memboikot Sa'ad dengan tak mau makan apapun juga, kecuali anaknya meninggalkan Islam. Namun, dengarlah penuturan Sa'ad bin Abi Waqash :
"Engkau tahu, demi Allah wahai Ibu, seandainya engkau punya seratus nyawa lalu keluar satu persatu, aku tidak akan meninggalkan agamaku. Ini makanlah jika engkau mau atau jangan engkau makan."

Subhanallah...itu hanya contoh kecil yang bisa kita jadikan ibroh. Dari situ kita mesti berkaca pada diri kita, apa yang sudah kita lakukan agar bisa meraih nilai terbaik di sisi Allah? Sudahkah kesenangan dunia lebih kecil dalam pandangan kita? Bagaimana dengan keluarga kita, apakah mereka lebih berharga daripada Allah dan Rasul-Nya?

Mulai lah kita berbenah untuk menjadikan Allah dan Rasul-Nya yang utama. Salatlah di awal waktu. Berpuasalah dengan gembira di bulan Ramadhan. Jagalah pergaulan dengan lawan jenis yang non mahram. Berdakwahlah dengan segenap curahan kemampuan yang kita punya. Dan raihlah nilai tertinggi di sisi Allah Azza wa Jala, agar pintu surga terkuak untuk kita.

Wallahu a'lam bish shawwab. []

Handil Bakti, 09032019

#OPEy2019
#Part7
#Day6
#Gemesda
#MenyalaBersamaRevowriter
#Revowriter5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar