Minggu, 04 November 2018

Buka Mata Buka Hati #16

Dahsyatnya Doa Ibu
Oleh : Laila Thamrin

Sebuah pengalaman berharga hanya bisa didapatkan saat seseorang menjalani sebuah ujian kehidupan. Ya, tanpa melaluinya manusia tak pernah tahu bagaimana pahit atau manisnya suatu persoalan. Diuji dengan sakitnya anak, misalnya. Tentu ini bukan hal yang sepele. Apalagi jika sakit yang diderita anaknya cukup mengkuatirkan. Atau mungkin tak kunjung sembuh.

Sebagai orangtua pastilah akan merasakan kuatir, bingung, takut, was-was, gugup kala anaknya sakit. Dan segudang rasa lainnya yang campur aduk. Terutama hati sang ibu. Karena ibu merupakan orang terdekat dengan anak-anaknya.

Menumpahkan air mata menjadi jalan termudah yang bisa dilakukan untuk menenangkan hati ibu yang sedang oleng. Ajaibnya, seketika biasanya akan menguatkan kembali sel-sel tulang ibu untuk segera bertindak. Membangkitkan kembali nadi yang sebelumnya seolah berhenti berdenyut. Untuk mencari berbagai daya upaya demi kesembuhan dan kesehatan anaknya.

Di sisi lain, sejatinya seorang ibu harus berupaya untuk selalu mengedepankan ruhiyahnya.  Harus dipola alam pikirnya dengan satu keyakinan bahwa sakit itu dari Allah, dan sembuh pun dari Allah semata. Semua ikhtiar yang dilakukan untuk mengobati ananda, semata ingin meraih pahala dari-Nya. Dan juga sebagai bagian dari tanggung jawabnya sebagai seorang ibu yang kelak akan ditanyakan oleh Allah.

Keyakinan inilah yang paling berat untuk terus dipupuk di hati. Karena terkadang manusia bisa tergelincir dengan asumsi bahwa dokterlah yang menyembuhkan. Obat tertentulah yang manjur. Atau rumah sakit hebatlah yang paling berperan. Padahal itu semua hanyalah wasilah sampainya takdir Allah pada si sakit. Entah takdir sehat ataukah takdir bertambah parah. Tak ada yang tahu.

Maka saat ananda terbaring lemah karena sakitnya. Ibu haruslah  berikhtiar dengan membawa ananda berobat ke dokter atau ke rumah sakit. Sekaligus juga mesti menggenapkan ikhtiarnya dengan doa. Ya, inilah senjata paling utama bagi setiap insan kala dia ditimpakan ujian dari Rabbnya.

Doa adalah mukh (ubun-ubun/inti) ibadah. Berdoa kepada Allah SWT merupakan aktivitas ibadah.
Rasulullah Saw bersabda, ”Doa adalah ibadah.” (HR. Tirmidzi)

Begitulah yang dicontohkan Baginda Nabi Muhammad Saw. Beliau selalu berdoa di setiap kesempatan. Pun saat Beliau menghadapi musuh di perang Badar, Beliau berdoa tiada henti. Bahkan Beliau menangis dalam doanya hingga badannya bergetar dan surbannya terjatuh. Dan Allah pun mengabulkan doa Beliau dengan kemenangan di tangan kaum muslimin. Padahal pasukan kaum muslimin berjumlah hanya 1/3 pasukan kafir Quraisy yang berjumlah 1000 orang. Di sinilah kita bisa melihat doa mampu merubah sesuatu yang mustahil menjadi riil.

Dalam Siyar A'lam an-Nubala', Adz Dzahabi mengisahkan dari Muhammad bin Ahmad bin Fadhal al-Balkhy, dia mendengar ayahnya mengatakan bahwa kedua mata Imam al-Bukhari sempat buta semasa kanak-kanak. Namun pada suatu malam, ibunya bermimpi bahwa ibunya berjumpa dengan Nabi Ibrahim as. Kemudian berkata kepadanya, "Wahi ibu, sesungguhnya Allah azza wajala telah berkenan mengembalikan penglihatan anakmu karena cucuran air mata dan banyaknya doa yang engkau panjatkan kepada-Nya." Maka setelah kami periksa keesokan harinya, ternyata penglihatan al -Bukhari benar-benar telah kembali, ujar al-Balkhy. (Dikutip dari buku "Ibunda Para Ulama" oleh Sufyan bin Uad Baswedan, 2017)

Begitu dahsyatnya kekuatan doa ibu. Hingga Allah berkenan mengabulkan doa seorang ibu untuk anak-anaknya. Berdoalah dengan lafazh yang indah. Mulailah dengan membaca istighfar dan sholawat atas Nabi. Dan lanjutkanlah dengan dengan kalimat yang baik. Mintalah kesembuhan ananda kepada Rabbul Izzati. Karena Allah yang memberi sakit dan Allah pula Yang Maha Menyembuhkan.

Tak ada batasan seberapa banyak doa kita. Seberapa panjang kalimat-kalimatnya. Berdoalah dengan sepenuh hati dan kepasrahan kepada-Nya.

Berdoalah di waktu yang mustajab untuk berdoa.   Seperti di saat hujan deras, diantara azan dan iqomah, di saat sujud dalam salat, juga di sepertiga akhir setiap malam nan sepi. Di saat itulah peluang Allah akan mengabulkan doa kita besar. Maka upaya ini layak dilakukan ibu.  Lakukanlah doa di malam-malam nan sepi. Saat semua orang terlelap. Dan saat itu Allah turun menjumpai hambanya. Adukan semua keluh kesah tentang sakit ananda.

Dan yakinlah,  Allah mendengar setiap kata demi kata yang ibu ucapkan. Kesungguhan doa yang ibu curahkan sepenuh hati, tentu akan menjadi perhatian-Nya. Dan Allah pun akan kabulkan doa-doa ibu.  Cepat ataupun lambat.

Allah swt berfirman dalam sebuah hadits qudsi :
“Wahai manusia, selagi engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, aku mengampuni dosamu dan tidak aku pedulikan lagi dosamu.” (HR. At Tirmidzi)

Allah juga berfirman :
“Berdoalah kepada-Ku, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60)

Rasulullah Saw pun bersabda :
“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘." (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka tak ada yang lebih nikmat selain menanti dikabulkannya doa kita oleh-Nya. Kita ridho dengan keputusan-Nya. Dan Allah pun ridho kepada hamba-Nya.

Semoga ibu selalu menjadikan doa bagian hidupnya. Demi untuk kebaikan dan keberkahan anaknya. Tersebab doa seorang ibu, niscaya pintu langit kan terbuka. Allah pun akan mudah mengabulkan semua pinta sang ibu untuk anak-anaknya. Wallahu'alam bish shawwab. []

Banjarmasin, 04112018

#GeMesDa
#Revowriter
#MenulisUntukKebaikan
#KulwaTipsMenulisUntukEksis
#PRNgajiLiterasi
#KomunitasNgajiLiterasi
#Day1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar