Rabu, 24 Oktober 2018

Tauhid, Identitas Diri Muslim Sejati

Tanggal 22 Oktober 2018 jadi penanda. Bukan sekedar peringatan Hari Santri yang dilekatkan padanya. Tapi semangat bela Islam seluruh muslim yang tetiba berkobar. Menyala seolah tak terbendung.

Pasalnya, ada yang berani membakar bendera hitam bertuliskan tauhidullah. Maka umat Islam pun bereaksi. Mereka tak sudi bendera Rasulullah Saw diperlakukan seperti ini. Ribuan muslim kemudian ramai menunjukkan pembelaannya pada bendera Nabi.

Kaum muslim sudah kadung memahami bahwa bendera hitam bertuliskan lafaz "Laa ilaha ilallah, Muhammad Rasulullah" adalah bendera Nabi. Bukan milik organisasi manapun di dunia ini.

Sabda Nabi Saw :

"Panjinya Rasulullah (Rayyah) berwarna hitam dan benderanya (Liwa) berwarna putih, tertulis di dalamnya Laa ilaha ilallah Muhammad Rasulullah." (HR. Ath Thabrani)

Kalimat tauhid inilah yang mempersaudarakan umat Islam. Yang menautkan hati seorang muslim dengan muslim lainnya,  meski terhalang samudra dan berbeda benua. Bahkan tak pernah bertemu muka. Tapi memiliki rasa yang sama. Dan kalimat tauhid pula yang akan menyelamatkan akhir hidup kita hingga layak ke surga-Nya.

Dulu, para sahabat Rasul pun begitu bangga membopong bendera ini. Mengibarkannya ke seluruh pelosok bumi. Mempertahankannya meski nyawa bayarannya. Hingga hidup menjadi lebih mulia. Dan Allah ridha atasnya.

Hari ini, umat pun semakin mengerti bahwa bendera tauhid layak menjadi identitas diri seorang muslim sejati. Karena akan dirasakan indahnya hidup dalam balutan Islam. Dan dalam dekapan kemuliaan Islam yang hakiki.

Laila Thamrin
23102018

#BelaKalimatTauhid
#BelaBenderaTauhid
#GerakanMedsosUntukDakwah
#Gemesda
#Revowriter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar