Minggu, 20 Mei 2018

Buka Mata Buka Hati #03

MENGEJAR AMALAN TERBAIK
Laila Thamrin
(Praktisi Pendidikan)

Menapaki hari ke-4 Ramadan, apa kabar Mak? Gimana puasanya nih, lancar jaya? Alhamdulillah jika demikian. Yang sedang sakit pun semoga tetap sabar dan bersyukur ya Mak. Karena dengan diberi sakit, kita dapat kesempatan untuk bersabar. Dan bersyukur pula, karena diberi sakit pas bulan Ramadan, jadi kesabaran dan keridhaan atas penyakit itu mendapatkan pahala yang berlipat-lipat. Benar gak Mak?

Ngomong-ngomong tentang puasa nih Mak, mau mengingatkan saja, terutama buat diriku sendiri sih, supaya benar-benar meluruskan niat puasanya. Kudu diniatkan semata-mata karena Allah. Bukan karena yang lain ya Mak. Misalnya supaya lebih sehat, lebih fresh, lebih langsing, lebih alim, atau lebih cantik. #eh 😄

Kalo telanjur ada terbersit seperti itu, perbaiki Mak...istighfar banyak-banyak. Luruskan ya Mak. Karena niat ini penting banget loh dalam beramal.

Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab ra, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Puasa ini adalah ibadah yang istimewa. Kenapa? Karena puasa seorang hamba itu untuk Allah, dan Allah langsung yang memberikan ganjarannya.

Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah Saw bersabda : Allah Azza wa Jalla berfirman : “ Setiap amal anak Adam adalah baginya kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk –Ku, Aku yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai, jika kalian sedang berpuasa janganlah berkata kotor atau menghardik. Apabila seseorang mengumpat atau memusuhinya, katakan : “Aku sedang berpuasa.” Demi Dzat yang jiwa Muhammad ditangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari pada minyak wangi, bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan, ketika berbuka puasa ia bergembira dan ketika bertemu Rabbnya ia gembira dengan pahala puasanya. ( HR. Bukhari Muslim )

Kalo niatnya sudah lurus, Alhamdulillah ya Mak. Cuma, ada satu lagi ni Mak yang perlu diperhatikan baik-baik. Yaitu cara pelaksanaannya harus benar, sesuai tuntunan syariat. Artinya puasa gak sekedar menahan lapar dan dahaga semata, tapi sholatnya masih bolong. Atau masih 'open cup' alias buka aurat. Masih sering  emosian. Masih suka ngobrol ngalor-ngidul dan akhirnya ngomongin temannya. Atau puasanya baru berbuka pas azan isya datang. Atau sahurnya ba'da subuh.  Ada gak ya yang kaya beginian?

Jika masih ada, mesti ditinggalin ya, Mak. Agar pahala puasa kita tak berkurang. Jadi tetap sempurna. Agar amal kita tak sia-sia. Niat sudah lurus, Lillah, tapi caranya ada yang tak benar atau tak sempurna tentu takkan membuat amalan kita diterima Allah.

Begitu pun sebaliknya, caranya sudah oke, tapi niatnya karena materi atau kesenangan semata, ya takkan diterima juga amalan kita. Rugi dong ya,  puasa sudah kepayahan dari terbit fajar hingga terbenam matahari, ternyata ditolak Allah. Na'udzubillahi min dzalik.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda.
“Puasa bukanlah dari makan, minum (semata), tetapi puasa itu menahan diri dari perbuatan sia-sia dan keji. Jika ada orang yang mencelamu, katakanlah : Aku sedang puasa, aku sedang puasa ” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Al-Hakim)

Tersebab Lillahi Ta'ala dan sesuai perintah Allah dan tuntunan Rasulullah Saw maka amal puasa pasti akan diterima Allah. Sebagai amalan yang terbaik. Dan bagi yang melaksanakannya akan dimasukkan Allah Swt kelak ke surga melalui pintu Ar Rayyan. Pintu khusus bagi orang-orang yang melaksanakan puasa.

Rasulullah Saw bersabda :
“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa.” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya” (HR. Bukhari dan Muslim).

Selamat menunaikan ibadah puasa ya Mak!
20 Mei 2018 M / 4 Ramadan 1439 H

#RamadanBersamaRevowriter
#SerbaSerbiRamadan
#RamadanBawaPerubahan
#RamadanDiHati
#RamadanBulanPerjuangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar