Selasa, 22 Januari 2019

Dimana Al Junnah?

Heboh lagi perkara prostitusi online. Karena yang terjaring publik figur. Dan bayarannya fantastis. Bikin "takjub" sekaligus miris. Murah sekali harga sebuah kehormatan perempuan. Padahal, jika perempuan mempersembahkan dirinya hanya untuk suami halalnya, surga menantinya. Tak ada artinya harta dunia.

Tapi mengapa banyak yang menggadaikan  akhiratnya untuk kesenangan dunia yang hanya sekejap ini? Zina dilakoni, demi fulus semata. Akankah surga bisa dibeli dengan uang? Dunia sudah terbalik....😪

Makin gemes saat mendengar ada yang mendukung aksi jual kehormatan ini. Katanya, itu mengikuti hukum permintaan dan penawaran. Dan harga 80 juta merupakan penawaran yang di atas rata-rata. Kudu belajar banyak dari pelakunya supaya bisa memiliki harga tawar yang tinggi.
Aneh ... kehormatan perempuan jadi barang dagangan. Serendah itukah nilai sebuah kehormatan perempuan? Nastaghfirullah...😓

Fyiuh...tambah puyeng saya. Maksiat kok makin hari, makin banyak peminatnya. Banyak suporternya. Hati-hati loh, yang dukung kemaksiatan ntar kecipratan dosanya. Mau?? Saya sih 'emoh.'

Dunia sudah semakin lapuk. Umat terus terseret dalam arus Kapitalisme-Liberalisme. Semua bebas. Ukuran kebahagiaan hanyalah materi semata. Jika ada uang, kebahagiaan seolah segera datang. Tapi, benarkah ketentraman jiwa akan didapatkan para pemuja materi? Apakah kebahagiannya mampu bertahan lama? Ah, rasanya tidak...😒

Andai saja Islam menjadi pijakan dalam berpikir dan berbuat, tentu takkan terjadi hal serupa ini. Karena dalam Islam, kemuliaan perempuan sungguh terjaga. Jika dia belum baligh, maka perempuan ada di bawah perlindungan ayahnya atau saudara laki-lakinya. begitupun saat dia sudah baligh tapi belum menikah.

Namun, apabila dia sudah menikah, maka suaminya adalah qowwam sekaligus pelindungnya yang utama. Dan yang paling berperan besar dalam melindungi rakyatnya, termasuk perempuan, tentu saja negara. Karena negaralah perisai (Al Junnah) terbesar melindungi aqidah dan akhlak masyarakatnya.

Dari Abu Hurairah ra, bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda:
إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ

”Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai, dimana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan) nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll)

Masih ingat kan kita dengan riwayat seorang perempuan yang diganggu oleh pemuda kafir Romawi di masa kekuasaan Khalifah Mu'tasim Billah. Perempuan itu berteriak lantang,"Wahai Mu'tasim, dimanakah engkau?"
Sejurus kemudian Sang Khalifah telah menurunkan pasukannya yang mengular demi mendengar teriakan si perempuan tersebut. Yang luar biasanya, kepala pasukan ada di Amuriyah (Turki), tempat  perempuan itu diganggu. Sementara ekornya ada di Baghdad, tempat Khalifah berada. Dan pasukan Islam mampu mengobrak-abrik tentara Romawi dan mengalahkannya.  MasyaAllah...begitu besar penjagaan negara atas seorang perempuan. Ini baru seorang saja. Bagaimana jika banyak yang mengadu? Tentu akan jauh lebih dahsyat lagi pembelaan Khalifah atasnya.

Bagaimana dengan sekarang? Berapa banyak  perempuan muslimah terzalimi? Teraniaya? Tergadai kehormatannya?
Siapa yang membela mereka? Siapa yang melindunginya? 😭😭

Dimana Al Junnah kita?

Kini, saatnya kita mengembalikan kesadaran umat. Agar mereka kembali pada aturan Islam. Yang mampu memposisikan perempuan pada kedudukannya yang mulia. Sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Sebagai pendidik generasi yang taat pada Dien-nya. Sebagai pencetak pemuda-pemuda Islam yang mampu menaklukkan dunia dan menegakkan kembali peradaban Islam yang mulia. Yang menegakkan al Junnah (Perisai) bagi umat. Hingga keberkahan turun dari langit dan memancar dari perut bumi.


Allah Swt berfirman :

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-A'rāf : 96)

@LailaThamrin

#Revowriter
#Gemesda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar